contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Kamis, 06 Mei 2010


Ingin berlibur ke tempat yang indah??

Bali adalah tempat yang cocok untuk anda!!

Nikmatilah keindahan Bali bersama pasangan dan keluarga anda....

Banyak sekali tempat wisata, kuliner dan lainnya

Segera kunjungi BALI!!!

0

Sekolah Multikultural di Bali, yang Mengajarkan Tidak Fanatik Agama

Semua orang tua ingin anaknya pintar. Semua orang tua ingin anaknya hebat. Karena itu, semua orang tua berusaha menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya. Di Denpasar, ada sekolah tidak semata-mata mengejar prestasi akademik tapi budi pekerti dan kasih sayang sesama.

Seorang wanita berusia sekitar 20-an menyambut saat tiba di TK Sai Prema Kumara di Jalan Kemuda, Tonja, pada Selasa (6/4) lalu. Dengan ramah ia mempersilakan untuk menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan. ”Kalau begitu tunggu dulu ya? Saya harus menghubungi kepala sekolah, beliau lagi ke dinas,” jawabnya sambil menyuruh menunggunya.

Tidak lama kemudian orangnya datang. ”Itulah konsekuensinya,” begitu Dewa Dana penuh makna. Pria ini merupakan koordinator Operasional Pendidikan Yayasan Sri Sathya Sai Bali. Yayasan inilah yang menaungi TK Sai Prema Kumara dan SD Sathya di bilangan Tonja. Khusus SD berdiri sejak 2007 dan kini yang tertinggi kelas III. Sedangkan TK berdiri sejak 2002 dan siswanya sebanyak 78 anak.

Sekolah ini bisa dibilang berbeda dibandingkan sekolah lainnya. Perbedaan itu terletak pada muatan lokal yang diberikan kepada murid. Siswa diajarkan tentang konsep budi pekerti (human values). Salah satunya adalah keteladanan.

Nah, guru tadi membuktikannya kepada koran ini. Ia dengan ramah dan sabar mendengarkan koran ini menjelaskan keperluan. ”Karena harus menjadi teladan, makanya kebanyakan guru-guru berusia di bawah 30-an. Karena mereka juga harus enerjik,” terang pria asal Gianyar itu.

Keteladanan perlu karena sekolah ini menganut konsep multiculture. Para siswa diajari tentang perbedaan budaya dan religi. Sehingga tidak fanatif terhadap satu paham. ”Tujuannya mendidik anak agar alam bawah sadar mereka merasa tidak beda dengan lainnya,” lanjutnya. Dengan ajaran tersebut anak bisa saling mengasihi satu dengan lain.

Teknik pengajaran itupun dimulai dari siswa baru masuk sekolah. Mereka pertama sebelum masuk kelas melakukan silent seeting selama beberapa menit. Kegiatan ini dimaksudkan agar anak bisa menenangkan diri sebelum memulai suatu hal. Kemudian dilanjutkan berdoa. Doa-doanya pun berkaitan dengan tema pelajaran hari itu. Proses belajar dilanjutkan dengan cerita tentang toleransi.

Yang paling sering diceritakan adalah tentang tokoh-tokoh besar yang terkenal disetiap agama. ”Tapi bukan berkaitan dengan proses sembahyangnya melainkan sisi kemanusiaannya,” sergahnya. Proses pembelajaran lain adalah menyanyi bersama. Nyanyian pun yang berkaitan dengan toleransi.

Paling sering nyanyian tentang matahari dan hujan. ”Belajar dari matahari dan hujan. Keduanya tidak pernah pilih kasih menyinari dan memberikan curahan air,” sambung Dana.

Proses pembelajaran terakhir adalah permainan. Setiap anak diberikan kesempatan bermain drama tentang peran seperti kisah bawah merah dan putih. Dari situ, anak-anak akan mengetahui orang seperti apakah yang mereka pilih.

Dana menuturkan konsep pendidikan yang diajarkan lebih menitikberatkan kepada upaya membangkitkan pribadi masing-masing. Karena pada intinya manusia memiliki hal yang sama dengan semua. Hanya selama ini tidak dibangkitkan. ”Di dalam itu semua terdapat satya, dharma, cinta kasih, kedamaian, dan tanpa kekerasan. Itulah yang kami sebut multiculture,” sahutnya merangkum.

Siswa-siswi mengawali dengan doa, termasuk ketika hendak menanam tanaman. Sepanjang perjalanan menurut Dana, sekolahnya terus diminati oleh masyarakat. Membuktikan sendiri. Yakni, setiap hari beberapa orang tua mendaftarkan anaknya untuk disekolahkan. ”Biar belajar budi pekerti di sini pak,” sahut Nyoman Suwija yang ditemui ketika mendaftarkan sang anak.

Dana mengatakan, inti dari apa yang coba diberikan kepada siswa adalah tentang hati nurani. Lantaran, semua mahkluk hidup memiliki roh. Dan tugas manusia untuk menyanyangi itu semua.

Lantas bagaimana itu semua bisa berjalan dengan baik? Ada rumusnya. Setiap triwulan orang tua diajak berdiskusi bersama tentang kondisi anak di rumah. ”Seperti sepeda, roda depan adalah sekolah, roda belakang adalah orang tua, dan siswa adalah pengendara. Kalau satu saja tidak berjalan maka semua tidak bisa,” tutur Dana berfilosofi.


http://www.portalbali.web.id/berita-bali/sekolah-multikultural-di-bali-yang-mengajarkan-tidak-fanatik-agama.html


Penyebab :

Sekolah ini menganut konsep multikultur. Ini sangat baik agar budaya dapat dilestarikan. Tujuannya mendidik anak agar alam bawah sadar mereka merasa tidak beda dengan lainnya. Hal ini dapat melatih siswa dari kecil untuk mengerti budaya yang dianut dan dapat menguasai budaya itu.


Solusi :

Hal ini dapat menjadi contoh cara melestraikan budaya. Sebaiknya peningkatan sekolah seperti ini ditingkatkan karena dapat melatih anak untuk mengerti budaya yang dianut. Hal ini juga sangat menguntungkan bagi orang tua karena guru disekolah juga bisa membantu mengajarkan budaya-budaya tersebut.

0
Rabu, 05 Mei 2010

Agama dan Kepercayaan :

Agama yang di anut oleh sebagian orang Bali adalah agama Hindu sekitar 95%, dari jumlah penduduk Bali, sedangkan sisanya 5% adalah penganut agama Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup ajaran Hindu adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup lahir dan batin.orang Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah dibali disebut pura. Tempat-tempat pemujaan leluhur disebut sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India.


Mata Pencaharian :

Pada umumnya masyarakat bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam, pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, pertenakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali, baik perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pecaharian sambilan, kerajinan meliputi kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, kain, ukir-ukiran, percetakaan, pabrik kopi, pabrik rokok, dll. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi bali maka timbullah usaha perhotelan, travel, toko kerajinan tangan.




http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_13290/title_budaya-bali-ibd/


0

Kondisi Geografis :

Bali dikenal sebagai Pulau Dewata yang merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia bahkan dunia. Kuta, Sanur, Nusa Dua, Bedugul, Ubud, Sukawati, Lovina, dan lain lain merupakan tempat wisata yang terkenal di Bali.

Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini.

Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25?23? Lintang Selatan dan 115°14?55? Lintang Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.

Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.


http://astrobali.com/info-wisata-bali/bali-tempat-wisata-sejarah-geografis-dan-penduduk-bali/

0

About Me

Selamat datang di Provinsi Bali.. Kami akan menjelaskan segala sesuatu tentang Bali di blog ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca!! Selamat Membaca! Dibuat oleh : Danny, Jovian, Stephanus dari 11 IPS

Shoutbox


ShoutMix chat widget